Salatiga – Kedatangan Penjabat (Pj) Wali Kota Salatiga Sinoeng N Rachmadi disambut meriah oleh kesenian topeng ireng yang sudah berjajar di Halaman Sekolah SMP 10 Kota Salatiga. Sinoeng hadir dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-29 SMP Negeri 10 Salatiga dan ditandai oleh penyematan puluk/topi penari topeng ireng, Jumat (12/05/2023).
Kemeriahan Hari Ulang Tahun ke-29 SMP Negeri 10 Salatiga digelar selama 2 hari. Selain ada bazar juga digelar berbagai kreatifitas anak dan hasil karya dari anak SMP Negeri 10 Salatiga.
Menurut Sinoeng, kegiatan ini luar biasa. Apresiasi yang tinggi diberikan kepada kepala sekolah dan guru dalam proses belajar mengajar dengan selalu memberikan kebebasan kepada anak untuk mengungkapkan sudut pandangnya terhadap sesuatu.
“Ada kebebasan berekspresi dan kreasi dari para murid. Kesempatan dan kemampuan untuk menyampaikan pendapat, ini menjadi pilar merdeka belajar. Tentu ada kesantunan, kesopanan, menerima beda pendapat orang lain. Ekspresi tidak hanya di bidang akademik saja namun di kegiatan seni baik menggambar, melukis, dan juga dalam hal mempromosikan hasil karyanya,”kata Sinoeng.
Kemampuan berinteraksi dalam berkomunikasi verbal, menyampaikan pendapat dan menyampaikan sudut pandang perlu diberikan dan harus terus dilatih di lingkungan sekolah.
“Tadi ada salah satu anak yang bernama Leana yang berani menyampaikan pendapatnya tentang siapa guru favoritnya, yaitu guru pelajaran IPA Bu Yanti, sebagai guru favoritnya. Hal tersebut langsung saya konfirmasi kepada gurunya dan hal tersebut benar adanya. Tadi Bu Yanti juga menyampaikan bahwa saat memberikan pelajaraan bagi anak didiknya dilakukan dengan baik, kemudian mereka berdiskusi. Hal ini menarik, karena anak-anak bisa mempertajam, menganalisis, dan memahami tentang materi yang disampaikan baik tugas perorangan atau tugas kelompok lalu didiskusikan,”tambahnya.
Pj. Wali Kota Salatiga juga berpesan kepada siswa siswi SMPN 10 Salatiga untuk tetap menghormati orang yang lebih tua, baik orang tua maupun guru di sekolah. “Jangan hilangkan rasa hormatmu kepada bapak ibu guru, jangan sampai kamu tidak sopan sama orang tua atau orang yang lebih tua. Kadang-kadang ada anak yang pandai namun tidak menghormati orang yang lebih tua, bapak ibu guru atau orang tua. Orang boleh pandai tapi kalau dia tidak punya adab, dia tidak punya kesopanan, dan kesantunan, maka boleh dibilang separuh hidupnya gagal. Mungkin hari ini kamu tidak terlalu pandai dalam sesuatu bidang tertentu atau dalam akademik, namun kamu mampu membawa diri dalam berinteraksi dengan teman sebaya, teman adik kelas, kepada orang tua, dan guru, dan itu merupakan andalan sikap hormat kamu kedepannya,”jelas Sinoeng.











